Top Picks

Goyard, Hermès, atau Coach: Mana yang Paling Sering Dipalsukan?

1 day ago
Related Brands:

Fenomena pemalsuan produk barang-barang mewah makin tak terkendali. Bahkan, sekarang sudah muncul produk palsu dengan kualitas super yang desain dan kualitasnya hampir menyamai produk asli. Dari sekian banyak luxury brand yang ada di industri fashion, Chanel, Goyard, hingga Hermès menjadi brand yang banyak dipalsukan.

Model memamerkan tas mewah (Sumber foto: Instagram/Hermès) Model memamerkan tas mewah (Sumber foto: Instagram/Hermès)

Namun, dari ketiga brand tersebut sebenarnya mana yang paling sering dipalsukan dan apa saja tanda umum dari produk KW? Penasaran brand apa itu? Simak selengkapnya dalam artikel voilà.id berikut ini.

1. Goyard

Di antara produk Coach, Goyard, dan Hermès, Goyard tercatat sebagai brand yang paling sering dipalsukan. Menurut “State of Fake Report” Entrupy 2025, Goyard menduduki puncak daftar produk “unidentified” yang diajukan, di mana ini menunjukkan tingginya barang palsu yang beredar di pasaran. Yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah kenapa produk Goyard yang banyak dipalsukan?

Tas mewah Goyard, (Sumber foto: Instagram/goyardofficial)

1. Goyard
Skill craftsmanship Goyard (Sumber foto: Instagram/goyardofficial) Skill craftsmanship Goyard (Sumber foto: Instagram/goyardofficial)

Hingga kini, model bisnis dan strategi brand Goyard dinilai sangat unik dan secara tidak sengaja berkontribusi pada tingginya tingkat pemalsuan produknya. Brand ini mempertahankan aura eksklusivitas dan misteri yang ekstrem dengan menghindari traditional advertising hingga influencer endorsements. Produk-produknya dijual secara eksklusif melalui sejumlah butik yang jumlahnya terbatas di seluruh dunia hingga menjadikannya langka dan sangat diminati.

Skill craftsmanship Goyard (Sumber foto: https://www.goyard.com/) Skill craftsmanship Goyard (Sumber foto: https://www.goyard.com/)

Kelangkaan yang disengaja ini mendorong permintaan sangat besar dan ketika pasokan terbatas, pemalsu dengan mudah masuk mengisi kekosongan tersebut. Sulitnya mendapatkan produk asli Goyard, ditambah dengan harga yang mahal, membuat gagasan “tiruan” atau replika sangat menarik bagi konsumen yang menginginkan estetika tanpa perlu menunggu atau mengeluarkan biaya tinggi. Lebih lanjut, Goyard dikenal tertinggal dalam tindakan penegakan hukum yang agresif terhadap para pemalsu di AS dibandingkan beberapa pesaingnya. 

Model tas Saint Louis dan Anjou (Sumber foto: https://www.goyard.com/ dan https://www.goyard.com/) Model tas Saint Louis dan Anjou (Sumber foto: https://www.goyard.com/ dan https://www.goyard.com/)

Litigasi yang relatif minimal ini memungkinkan barang palsu Goyard beredar lebih bebas di pasar karena risiko bagi pemalsu tampak lebih rendah. Kombinasi tingginya permintaan akibat eksklusivitas, terbatasnya saluran distribusi resmi, dan langkah-langkah anti-pemalsuan yang kurang ketat menciptakan lahan subur bagi produksi dan penjualan tas Goyard palsu. Tidak mengherankan jika ada ungkapan yang menjelaskan fenomena ini, yaitu Goyard menjadi “Number 1 most copied brand.”

2. Hermès

Brand kedua yang produknya sering dipalsukan adalah Hermès. Tas Hermès, terutama Birkin yang ikonis menjadi produk mewah yang paling banyak dipalsukan di dunia. Alasan utamanya karena statusnya yang tak tertandingi sebagai simbol kekayaan, eksklusivitas, dan kemewahan. Waiting list tas Birkin yang lama, harga sangat tinggi, dan produksi yang terbatas membuatnya sangat sulit diperoleh melalui jalur resmi.

Produk Hermès yang attention to detail (Sumber foto: Instagram/Hermès)

2. Hermès
Tas Birkin (Sumber foto: https://www.Hermès.com/) Tas Birkin (Sumber foto: https://www.Hermès.com/)

Kelangkaan dan permintaan yang tinggi ini menciptakan insentif besar bagi pemalsu dengan memanfaatkan keinginan konsumen untuk memiliki barang mewah tanpa biaya mahal atau waktu tunggu bertahun-tahun. Bahkan ada pernyataan yang mengungkapkan bahwa untuk setiap tas Birkin asli yang terjual, setidaknya ada 10 versi palsu yang beredar. Craftsmanship yang cermat dan bahan-bahan high-quality yang dipakai untuk membuat tas Hermès asli juga berarti bahwa barang palsu yang dibuat dengan baik dapat dihargai tinggi di pasar gelap.

3. Coach

Tas Coach sering dipalsukan karena popularitasnya yang luas, brand-nya dikenal dengan baik, dan harga lebih terjangkau di pasar barang mewah dibandingkan ultra-high-end brand seperti Hermès dan Goyard. Coach memiliki daya tarik lebih luas dan basis pelanggan lebih besar, yang secara alami menjadikan produknya target pemalsu yang ingin menjangkau khalayak lebih luas. Meskipun dianggap sebagai brand mewah, harga tas Coach lebih affordable untuk segmen konsumen lebih besar hingga meningkatkan permintaan untuk versi asli dan palsu.

Tas Coach yang playful (Sumber foto: https://id.coach.com/)

3. Coach
Model tas Coach (Sumber foto: https://id.coach.com/ dan https://id.coach.com/) Model tas Coach (Sumber foto: https://id.coach.com/ dan https://id.coach.com/)

5 Tanda-Tanda Umum Produk Palsu

Berikut adalah 5 tanda umum produk palsu, terutama untuk tas, yang patut diwaspadai sebelum kamu membelinya.

1. Pengerjaan dan Pemakaian Material yang Buruk

Tas desainer asli dikenal karena craftsmanship yang attention to detail. Untuk memastikan keaslian produk, perhatikan apakah stitching dibuat rata dan rapi, tanpa benang yang lepas. Bila menemukan stitching tidak rapi atau ada yang terlepas, itu bisa jadi tanda produk palsu. Genuine leather juga seharusnya terasa lentur dan memiliki aroma alami yang rich, bukan bau kimia atau plastik yang menyengat. Produk palsu seringkali menggunakan bahan berkualitas rendah yang terkesan murahan, kaku, atau mengeluarkan bau menyengat. Konstruksi produk seperti tas secara keseluruhannya kokoh dan berkualitas baik, baik bagian dalam maupun luar.

Stitching yang buruk (Sumber foto: https://www.shonaeaston.com/)

1. Pengerjaan dan Pemakaian Material yang Buruk

2. Kualitas Hardware di Bawah Standar

Hardware (zippers, buckles, clasps, feet) pada produk asli terbuat dari high-quality metal, kokoh, terasa berat dan durable. Hardware tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda terkelupas, berubah warna, atau rapuh. Zipper juga harus mulus saat dipakai. Tas palsu seringkali memiliki hardware lebih ringan dan terasa murahan sehingga rentan terhadap noda atau pecah.

Fake hardware (Sumber foto: collectorscage.com)

2. Kualitas Hardware di Bawah Standar

3. Logo dan Branding yang Tidak Konsisten atau Cacat

Luxury brand sangat memperhatikan logo. Untuk itu, kamu perlu memeriksa jenis font, spasi, ukuran, dan penempatan logo. Variasi bentuk huruf, ketebalan, atau spasi yang tidak konsisten dapat mengindikasikan produk palsu. Kesalahan ejaan nama brand di bagian mana pun pada tas (logo, tags, care instruction) bisa jadi red flag. Periksa juga kualitas printing atau emboss logo karena pada produk otentik terlihat jelas dan tajam, sementara produk palsu tampak buram atau kurang jelas.

Fake logo (Sumber foto: collectorscage.com)

 

3. Logo dan Branding yang Tidak Konsisten atau Cacat

4. Harga yang Tidak Realistis

Tas desainer yang dirancang dengan skill craftsmanship tinggi harganya relatif mahal. Perlu diketahui bila luxury brand jarang melakukan diskon besar-besaran, terutama untuk desain yang sangat diminati. Meskipun harga jual kembali dapat bervariasi, tetapi tas yang dijual dengan harga jauh lebih murah dari harga rata-rata bisa menjadi indikator kuat barang palsu.

Harga murah (Sumber foto: carpetace.com.au)

4. Harga yang Tidak Realistis

5. Kurangnya Kelengkapan dan Packaging yang Buruk

Tas desainer asli dihadirkan dengan packaging spesial, seperti high-quality dust bag dengan logo brand, care booklet, dan branded box. Meskipun tidak semua brand mengeluarkan authenticity card, tidak adanya kelengkapan yang diharapkan atau adanya packaging berkualitas rendah dapat menjadi tanda produk palsu.

Fake packaging (Sumber foto: www.malle2luxe.fr)

5. Kurangnya Kelengkapan dan Packaging yang Buruk

Dari bahasan di atas, ternyata produk Goyard yang paling banyak dipalsukan di antara produk dari luxury fashion brand lainnya. Begitu pula dengan produk dari brand Hermès dan Chanel. Kalau tidak mau tertipu, kamu bisa dapatkan produk yang dijamin 100% original dengan shopping di website atau butik voilà.id

Share this article