Celebrities

Kenapa Hermès Jadi Simbol Kekayaan di Indonesia? Ini Alasannya

5 hours ago
Related Brands:

Hermès bisa dibilang sebagai simbol kelas atas. Menyandang tas Hermès sama artinya dengan mengangkat derajat di lingkungan sosial. Bagaimana tidak? Nuansa eksklusif dan mahal dari Hermès memang seringkali jadi standar tolak ukur kelas sosial, apalagi di Indonesia.

Hermès Garden Party Voyage (sumber gambar: Hermès.com) Hermès Garden Party Voyage (sumber gambar: Hermès.com)

Tetapi kenapa, sih, Hermès menjadi simbol strata kekayaan orang Indonesia? Yuk, bongkar bersama voilà.id dari berbagai sudut, mulai dari sejarah, psikologi sosial, ekonomi, sampai aspek budaya elit!

7 Alasan Hermès Menjadi Simbol Strata Kekayaan Orang Indonesia

1. Langka dan Eksklusif

Salah satu alasan Hermès menjadi simbol kekayaan adalah kelangkaan. Produknya tidak dijual massal. Tas koleksi brand ini memang dikenal eksklusif. Birkin bag dan Kelly bag dibuat secara manual oleh pengrajin di Prancis dengan waktu pengerjaan yang panjang. 

Karena itu, ketersediaan mereka sangat terbatas. Sering kali customer yang ingin membeli harus melalui daftar tunggu panjang atau harus ada riwayat pembelian sebelumnya. Hal ini menambah prestige. Memiliki Hermès artinya berhasil masuk ke lingkaran kecil mereka yang beruntung.

Nicky Hilton di tahun 2008 dengan salah satu koleksi tas Hermès (sumber gambar: https://wwd.com/pop-culture/celebrity-news/gallery/celebrities-in-birkin-bags-through-the-years-1235747436/alice-olivia-fall-2008-collection/)

1. Langka dan Eksklusif

2. Face Saving

Hermès bukan sekadar brand mewah biasa, reputasinya dibangun lewat sejarah panjang, craftsmanship tinggi, dan kualitas material yang sulit ditandingi. Dengan reputasi itu, membawa Hermès hampir seperti membawa jaminan sosial.

Dalam hal ini kamu digambarkan sebagai orang dengan selera tinggi, paham fashion, dan punya kemampuan finansial. Dalam konteks sosial Indonesia, di mana face saving dan persepsi publik sering penting, Hermès menjadi semacam pengukur status sosial.

Luna Maya dengan koleksi Hermès Kelly (sumber gambar: instagram.com/lunamaya)

2. Face Saving

3. Simbol Status yang Diakui Global

Alasan Hermès menjadi simbol kekayaan di Indonesia adalah simbol status yang diakui global. Hermès sudah mapan sebagai simbol kemewahan global. Label ini tidak hanya terkenal di Eropa atau Amerika, tapi juga di Asia, termasuk di kalangan elite di Indonesia. Artinya ketika seseorang memamerkan Hermès, bukan cuma menunjukkan kekayaan lokal, tapi juga standar kekayaan global.

Nikita Willy dengan koleksi Hermès-nya (sumber gambar: instagram.com/nikitawillyofficial94)

3. Simbol Status yang Diakui Global

4. Value yang Cenderung Naik

Uniknya, Hermès bukan sekadar luxury item biasa. Tasnya bisa dianggap investasi. Menurut data dari Business Insider, Hermès mampu mempertahankan bahkan meningkatkan nilai jual di pasar sekunder atau biasa disebut dengan resale

Hal ini berarti bagi sebagian orang, membeli Hermès bukan sekadar konsumsi, melainkan investasi jangka panjang. Jika suatu hari dijual kembali, mungkin harganya masih tinggi, bahkan bisa meningkat. Inilah alasan kenapa Hermès menjadi simbol strata kekayaan orang Indonesia.

Gigi Hadid membawa tas Hermès (sumber gambar: https://www.purseblog.com/Hermès/gigi-hadid-Hermès-birkin/)

4. Value yang Cenderung Naik

5. Nilai Sejarah dan Citra Brand

Salah satu alasan kenapa Hermès menjadi simbol strata kekayaan orang Indonesia adalah warisan sejarahnya yang panjang dan konsisten. Sejak berdiri pada 1837 sebagai pembuat perlengkapan berkuda untuk kaum bangsawan Eropa, Hermès tumbuh dari sebuah atelier kecil menjadi rumah mode yang identik dengan tradisi craftsmanship kelas dunia.

Hermès identik dengan bangsawan Eropa. Dan citra ini masih bertahan hingga sekarang. Ditambah lagi dengan peredaran Birkin dan Kelly yang eksklusif menambah nilai plus pada citra luxury brand ini.

Thierry Hermès, pendiri Hermès (sumber gambar: Hermès.com)

5. Nilai Sejarah dan Citra Brand

6. Celebrity Culture Indonesia

Budaya “sosialita”, selebritis, influencer menjadi jadi bagian tak terpisahkan dari bagaimana masyarakat melihat kemewahan. Ketika selebritas lokal maupun internasional tampak dengan Hermès, aura dan nilai tas itu ikut melekat. 

Bagi banyak orang, Hermès jadi “goal” estetika dan finansial. Luxury brand ini menjadi simbol bahwa kamu sudah sukses. Dalam kultur di mana popularitas, pengaruh, dan citra penting, Hermès memberi sinyal kuat bahwa kamu berada di lingkaran atas.

Syahrini dengan koleksi Hermès-nya (sumber gambar: instagram.com/princessyahrini)

6. Celebrity Culture Indonesia

7. Supply Chain Hermès

Salah satu alasan kenapa Hermès menjadi simbol strata kekayaan orang Indonesia adalah bagaimana mereka mengelola produksi. Hermès memproduksi sebagian besar produknya di Prancis melalui pengerjaan tangan oleh pengrajin terlatih dengan metode tradisional, misalnya jahitan saddle stitching yang membutuhkan waktu dan keahlian tinggi.

Model produksi seperti ini sengaja dipertahankan agar kualitas tetap terjaga dan mereknya tidak berubah menjadi barang massal. Strategi supply-driven, yaitu membatasi penawaran agar tidak melebihi permintaan, menjadi fondasi citra Hermès sebagai label ultra-luxury.

Kelly bag, in tribute to the princess of Monaco (sumber gambar: Hermès.com)

7. Supply Chain Hermès

Apakah Fenomena Hermès Ini Akan Berlanjut?

Aaliyah Massaid dengan Hermès Lindy (sumber gambar: instagram.com/aaliyah.massaid) Aaliyah Massaid dengan Hermès Lindy (sumber gambar: instagram.com/aaliyah.massaid)

Melihat pola konsumsi masyarakat Indonesia beberapa tahun terakhir, tanda-tandanya justru mengarah pada satu hal yakni fenomena Hermès bukan hanya tren sesaat. Konsumen kelas atas Indonesia makin muda dan makin berdaya beli tinggi. 

Data menunjukkan pertumbuhan high-net-worth individuals Indonesia termasuk yang tercepat di Asia. Ini artinya, ada gelombang baru pembeli luxury yang siap mengisi pasar Hermès berikutnya.

Syahrini dengan koleksi Hermès-nya (sumber gambar: instagram.com/princessyahrini) Syahrini dengan koleksi Hermès-nya (sumber gambar: instagram.com/princessyahrini)

Di sisi lain, kelompok old money Indonesia tetap setia pada brand yang punya sejarah panjang dan kualitas tak terbantahkan. Dua kelompok ini saling menyokong keberlanjutan prestige Hermès.

Model bisnis Hermès yang berbasis kelangkaan dan kontrol ketat terhadap produksi juga membuat brand ini relatif kebal terhadap fluktuasi tren. Selama supply tetap terbatas dan demand terus tumbuh, status Hermès sebagai ultra-luxury item hampir pasti bertahan.

Pada akhirnya, Hermès bukan sekadar tas, tetapi simbol sosial yang melekat dalam budaya kelas atas Indonesia. Ia berdiri di persimpangan antara sejarah, prestise, dan aspirasi yang terus berkembang dari generasi ke generasi. Kalau kamu ingin melihat atau memiliki koleksi Hermès autentik pilihan, eksplor lebih banyak di voilà.id.

Share this article