Langkah pertama yang bisa dilakukan untuk mengetahui tas Parise asli vs palsu adalah dengan memeriksa struktur dan desain tas. Ciri khas tas Parise adalah woven leather fabric-nya, yang bukan anyaman biasa. Parise menggunakan teknik eksklusif di mana cowhide strips tipis diubah menjadi anyaman elegan menggunakan alat tenun kayu dari abad ke-18 dengan fabric yang dihasilkan harus lembut, lentur, dan ringan. Struktur keseluruhan tas harus sempurna secara geometris dan bisa berdiri dengan benar. Pola tenun harus konsisten di seluruh bodi tas, di mana ini menunjukkan presisi proses tenun antik.

Pada tas Parise palsu umumnya memakai leather biasa, anyaman mesin, atau basket-woven, dan lebih buruk lagi menggunakan pola timbul atau dicetak sederhana untuk meniru tenunannya. Material yang dipakai pada tas Parise palsu terasa kaku, berat, atau terlalu seragam, tidak memiliki kelembutan artistik seperti loom-woven fabric asli. Fabric yang dipakai pada tas palsu menggunakan benang sintetis, terlalu tebal, atau terlihat mengkilap. Bahkan terkadang, benang katunnya tidak terpasang dengan baik.

Struktur tas Parise yang lentur (Sumber foto: www.pariseofficial.com)

Tas Parise diklaim sebagai hasil dari skilled hands atau tangan terampil, “workmanship yang sabar,” dan membutuhkan stitching atau jahitan luar biasa. Untuk tas Parise asli, pastikan jahitan pada handle, kelim, dan interior lining benar-benar lurus, rata, dan konsisten. Kualitas benang harus bagus dengan jahitan rapi tanpa ujung yang longgar. Konsistensi jahitan mencerminkan hasil kerja pengrajin yang terampil. Jahitan pada tas palsu sering kali bengkok, tidak rata, atau memiliki back-stitching tidak rapi, terutama pada interior atau di tempat woven leather bertemu dengan smooth leather trims, seperti zipper attachments atau handle base.

Stitching tas yang rapi (Sumber foto: www.pariseofficial.com)