Achille Maramotti, pendiri Max Mara di tahun 1951 berhasil menggabungkan high-quality fabric dan tailored credential. Ia melakukannya dengan mendefinisikan menswear original dan menawarkan kepada wanita karya yang lebih baik dengan menumbangkan asosiasi sejarah kekuatan patriarki dan prestise.
Ian Griffiths, creative director Max Mara menjelaskan pada saat mode wanita benar-benar ‘sopan’, Max Mara membuat gerakan sangat radikal. Itu bukan hanya sekadar gerakan, tetapi juga kualitasnya. Max Mara membuat mantel dan juga produsen untuk produk menswear. Jadi apa yang pernah kamu miliki dan masih miliki, adalah objek keinginan sejati, sempurna dalam hal material, bentuk, potongan, proporsi dan detail, dan yang pasti memiliki sejarah.
Maju cepat 70 tahun ke depan, di saat dialog di sekitar fashion pria dan wanita telah berkembang, camel coat Max Mara tetap relevan seperti sebelumnya. Intervensi juga telah diperjuangkan oleh bintang film, mulai dari Marilyn Monroe hingga Iman, fashion editor, dan baru-baru ini, generasi baru yang ikut mempopulerkannya di media sosial. Belum lagi banyak masyarakat umum yang telah mengoleksi mantel Max Mara dan bangga memakainya.