Designer Dossier

Mengupas Tuntas Sejarah Hidup Salah Satu Desainer Legendaris, Christian Dior!

27 Dec 2023

Dunia mode atau fashion secara kasat mata mungkin hanya terlihat seperti brand-brand ternama yang mengeluarkan produk secara musiman dalam bentuk tas, baju, dan aksesori. Namun, bila kita melihat lebih lanjut tentang sejarah dan orang-orang penting yang membangun brand-brand ternama ini, kita akan sadar bahwa dunia fashion penuh dengan cerita menarik yang awalnya datang dari sebuah mimpi seseorang.

BACA JUGA:
Kenali Cerita Hidup Salah Satu Ikon Mode Legendaris, Yves Saint Laurent

Peragaan busana Christian Dior Haute Couture, koleksi Spring 1951

Pada Inspiration kali ini, voilà.id akan membahas salah satu cerita menarik ini, khususnya seorang legenda bernama Christian Dior. Tidak hanya bercerita tentang brand yang memiliki namanya, tetapi juga sejarah kehidupan dan momen-momen penting dalam karirnya sebagai perancang busana. Mari kita telusuri lebih lanjut!

Bobby East-West Bag Box Calfskin Amber

Biography of Christian Dior

Christian Dior, lahir pada 21 Januari 1905 di Granville, Prancis, menjalani kehidupan yang memadukan kepekaan artistik dengan hasrat untuk fashion. Dibesarkan dalam keluarga mampu, Dior awalnya mempelajari ilmu politik, tetapi kemudian mengejar keinginan seninya. Setelah sepeninggalan ayahnya dan kemunduran finansial, keluarga Dior menghadapi tantangan, sehingga mendorongnya untuk mencari pekerjaan baru.

Portret Christian Dior

The Start of His Fashion Journey

Karier fashion Christian Dior dimulai pada tahun 1935 ketika ia kembali ke Paris dan mulai menjual sketsa. Ia bergabung dengan desainer Robert Piguet pada tahun 1938 dan bekerja untuk Lucien Lelong selama Perang Dunia II, hingga kembali ke Paris pada tahun 1941.

BACA JUGA:
Tampil Timeless & Elegan dengan 7 Pilihan Tas Wanita Terbaru dari Christian Dior

Robert Piguet dan Christian Dior di tahun 1939

Maison Dior

Pada tahun 1946, Marcel Boussac, seorang pengusaha sukses mengundang Christian Dior untuk mendesain untuk Philippe et Gaston, sebuah rumah mode Paris yang berdiri pada tahun 1925. Namun, Dior menolak dan lebih ingin untuk membangun rumah mode baru dengan namanya sendiri. Akhirnya, dengan dukungan dari Boussac, Dior mendirikan rumah modenya. Di tahun 1947, Dior merilis koleksi pertamanya dengan nama Corolle. Koleksi debut Dior mencakup 90 look yang ditampilkan dalam bentuk outfit lengkap. Koleksi ini lalu dikenal dengan nama “New Look” karena Carmel Snow, pemimpin redaksi Harper’s Bazaar.

Fashion Show pertama Christian Dior tahun 1947

New Look and It’s Impact

Koleksi “New Look” Christian Dior merevolusi mode pascaperang, dengan memperkenalkan siluet yang merayakan feminitas dan kemewahan. Ditandai dengan pinggang berpotongan nipped-in, rok penuh, dan aksen yang menonjolkan lekuk tubuh, “New Look” merupakan perubahan dari penghematan yang dipicu oleh pembatasan jatah pakaian pada masa perang. 

BACA JUGA:
7 Fashion Trend Terinspirasi Princess Diana yang Masih Relatable

Tampilan Bar Suit dari koleksi “New Look” oleh Christian Dior pada tahun 1947

Visi Dior untuk koleksi ini adalah perayaan kelimpahan dan kemewahan, sangat kontras dengan pakaian utilitarian pada tahun-tahun sebelumnya. “New Look” merevolusi pakaian wanita, membangun kembali Paris sebagai pusat dunia mode setelah Perang Dunia II, dan menjadikan Dior sebagai penentu mode selama sebagian besar dekade berikutnya. Koleksi Dior menjadi inspirasi bagi banyak wanita pascaperang dan membantu mereka mendapatkan kembali kecintaan mereka pada mode. Koleksi ini tidak hanya menandai titik balik dalam mode, tetapi juga mendorong Dior menjadi terkenal di dunia internasional.

Marinière Short-Sleeved Cotton Wool Sweater Ecru/Black

The Untimely Death of Christian Dior

Pada Oktober 1957, Christian Dior meninggal dunia karena serangan jantung saat ia berlibur ke Montecatini, Italia. Kematian beliau menjadi berita yang sangat mengejutkan karena ia meninggal pada puncak kariernya, setelah merevolusi haute couture dan membangun House of Dior sebagai pusat mode global. Kematian Dior menyebabkan masa transisi bagi House of Dior, dengan para desainer berikutnya melangkah untuk meneruskan warisannya. 

Cover Majalah Paris Match Setelah kematian Christian Dior di 1957

The Rise in Popularity of Christian Dior 

Walaupun tidak dalam naungan sang penemu brand lagi, Christian Dior tetap berkembang menjadi powerhouse mode global, mendiversifikasi penawaran dan memperluas pengaruhnya. House of Dior, dengan memanfaatkan kejayaan koleksi awalnya, secara strategis memperluas portofolio mereknya untuk mencakup berbagai produk mode dan gaya hidup. Selain haute couture-nya yang legendaris, Dior merambah ke lini busana ready-to-wear, memperkenalkan produk ikonis seperti tas tangan Lady Dior, parfum J’adore, dan lipstik Dior Addict. Dior juga menjalin kolaborasi, seperti bekerja sama dengan seniman seperti Takashi Murakami untuk aksesori edisi terbatas dan bekerja sama dengan penata rias Peter Philips.

BACA JUGA:
Kaleidoskop Fashion! Berikut 10 Momen Paling Memorable di Tahun 2023

Lady D Small Cannage Lambskin Ethereal Green

The Brand After Christian Dior’s Death

Setelah kepergian Christian Dior, beberapa desainer ternama mengambil alih kepemimpinan House of Dior, masing-masing berkontribusi pada warisan brand ini dengan cara yang berbeda. Yves Saint Laurent, mantan asisten Dior, menggantikannya dengan memperkenalkan lini Trapeze yang elegan.

Portret Christian Dior bersama Yves Saint Laurent

Direktur kreatif berikutnya, termasuk Marc Bohan, Gianfranco Ferré, dan John Galliano, masing-masing meninggalkan warisan yang tak terhapuskan di Dior, memadukan inovasi dengan keanggunan brand yang tak lekang oleh waktu. Raf Simons membawa estetika modern selama masa jabatannya, sementara Maria Grazia Chiuri, yang mengambil alih posisi tersebut pada 2016, menjadi direktur kreatif wanita pertama di Dior, dengan memasukkan unsur feminisme ke dalam rancangannya.

C’est D Ballet Flat Nude Patent Calfskin

The Everlasting Legacy of Christian Dior

Selain warisan Christian Dior pada desain feminin yang melampaui waktu dan memengaruhi estetika kontemporer, karya-karya ikonis Dior terus mempertahankan statusnya sebagai simbol luxury yang timeless. Pengaruh Christian Dior pada perancang busana yang lebih muda juga terlihat jelas dalam karya-karya mereka. Misalnya, desainer seperti Maria Grazia Chiuri, Direktur Kreatif Dior saat ini, memberikan penghormatan kepada warisan Dior dengan koleksi-koleksinya yang bernuansa feminis. 

BACA JUGA:
Tampil Stylish Sekaligus Investasi: Tas Lady Dior Jawabannya!

Maria Grazia Chiuri, Creative Director Dior saat ini

Komitmen Chiuri untuk memberdayakan wanita melalui mode sejalan dengan semangat Dior sendiri. Selain itu, rancangan Virgil Abloh, yang dikenal dengan karyanya bersama Off-White dan busana pria Louis Vuitton, sering kali merefleksikan reinterpretasi modern dari keanggunan klasik yang mengingatkan akan nuansa halus Dior. Gaya romantis dan unik yang dianut oleh desainer seperti Molly Goddard dan Simone Rocha juga menggemakan pengaruh abadi Dior, yang menampilkan kegemaran akan siluet anggun dan detail menawan. 

C’est D Slingback Pump Black Patent Calfskin Black

Share this article