Dalam dunia mode, persaingan atau rivalry menjadi hal yang sering terjadi, mulai dari persaingan ikonis antara Yves Saint Laurent dan Karl Lagerfeld hingga Giorgio Armani dan Donatella Versace. Namun, ada satu persaingan sengit yang dianggap melampaui pertikaian lainnya, yaitu antara dua fashion legendaries yang merepresentasikan dua brand paling ternama di dunia, bahkan hingga sekarang! Persaingan ini tidak lagi selain antara Coco Chanel dan juga Christian Dior. Rivalry ini mendefinisikan sebuah era penting dalam sejarah mode, dan secara tidak langsung membentuk masa depan dari gaya wanita modern. Penasaran akan cerita lengkapnya? Kali ini voilà.id akan membahasnya dalam artikel Edit kali ini!
Coco Chanel’s Revolutionary Femininity
Untuk memahami persaingan dan ketidaksetujuan Coco Chanel terhadap desain Christian Dior, kita harus kembali ke kota kecil Deauville pada tahun 1913. Di sinilah butik Chanel menjadi tempat berlindung bagi para istri bangsawan selama Perang Dunia I, menawarkan mereka tempat pelarian dari situasi yang buruk. Chanel, seorang pengamat yang jeli terhadap perubahan masyarakat, menyadari perubahan peran wanita setelah perang. Korset konvensional dan lapisan mewah yang dulunya melambangkan feminitas kini menjadi hambatan yang tidak praktis yang menghalangi keterlibatan wanita dalam dunia kerja.
BACA JUGA:
Kenali Cerita Hidup Seorang Desainer Wanita Paling Legendaris, Coco Chanel!