Designer Dossier

Kenali Cerita Hidup Seorang Desainer Wanita Paling Legendaris, Coco Chanel!

19 Jan 2024
Related Brands:

Ketika berbicara tentang desainer wanita, tidak ada nama yang lebih ikonis dan dikenal luas daripada Coco Chanel. Sebagai pionir dalam dunia mode, ia berhasil membuka jalan bagi pembebasan wanita dari belenggu busana “korset” di masa Perang Dunia. Tidak hanya itu, ia juga memperkenalkan beragam aksesori dan menciptakan parfum legendaris yang tetap relevan hingga saat ini. Jika ingin mengetahui cerita lengkap tentang perjalanan Coco Chanel, yuk simak lebih lanjut artikel Edit di bawah ini!

BACA JUGA:
Mengupas Tuntas Sejarah Hidup Salah Satu Desainer Legendaris, Christian Dior!

Potret Coco Chanel Potret Coco Chanel

Brief Biography of Coco Chanel

Gabrielle “Coco” Chanel, seorang tokoh transformatif dalam fashion wanita abad ke-20, bangkit dari masa kecil yang penuh tantangan di Saumur, Prancis, dan meninggalkan jejak yang tak terhapuskan di industri mode. Bertahan dari kemiskinan dan pendidikan biara yang ketat, Chanel awalnya mengejar karier di atas panggung, dan mendapat julukan “Coco”.

Potret tempat lahir Coco Chanel, Saumur, Prancis Saumur, kota kecil di Prancis tempat kelahiran Coco Chanel

Kemudian, sebagai seorang perancang topi, ia membuka butik pertamanya di Paris pada tahun 1913, kemudian berekspansi ke Deauville, di mana pakaian olahraganya yang praktis meraih kesuksesan besar.

Coco Chanel di depan tokonya di Deauville Coco Chanel di depan tokonya di Deauville

Penggunaan kain jersey yang inovatif dari Chanel, yang terutama dipilih karena harganya yang terjangkau, menjadi ciri khas desainnya. Kualitas kain yang menutupi tubuh melengkapi kreasinya yang sederhana, praktis, dan sering kali terinspirasi dari pakaian pria. Saat Perang Dunia I meletus pada 1914, butik Chanel di Deauville dan Biarritz berkembang pesat, karena gayanya yang rapi, dengan garis-garis boxy dan rok pendek, memungkinkan para wanita untuk meninggalkan korset demi aktivitas praktis di masa perang.

Early Success of Coco Chanel

Pada 1919, Chanel, pada usia tiga puluh dua tahun, meraih kesuksesan monumental, dengan memiliki pelanggan global. Merelokasi rumah couture-nya ke 31 rue Cambon di Paris, ia terus membentuk mode wanita modern, memadukan gaya hidupnya dengan desainnya. Sosok Chanel yang ramping, kekanak-kanakan, rambut cropped, dan kemandirian finansial menjadi cita-cita yang beresonansi di sepanjang abad ke-20.

BACA JUGA:
Tas Chanel Primadona dari Masa ke Masa, Wishlist-mu Termasuk?

Butik Chanel di 31 rue Cambon Butik Chanel di 31 rue Cambon

Gairah pribadi Chanel mendorong kreativitasnya. Palet warna favoritnya yaitu krem, hitam, dan putih membentang dari apartemennya hingga pakaiannya, sementara elemen-elemen dari koleksi seni dan minat teatrikalnya mengilhami berbagai koleksinya. Dedikasi Chanel terhadap kesempurnaan, baik dalam desain maupun fit, ditambah dengan pendapatnya yang kuat dalam hal selera, membuat busananya memiliki otoritas yang unik.

Iconic Period of Chanel

Sepanjang tahun ‘20-an dan ’30-an, Chanel terus menciptakan penampilan yang sukses. Desain “little black dress” miliknya menjadi sebuah fashion staple pada masa itu. Pakaian siang hari menampilkan kain sifon bermotif warna-warni, sementara ansambel malam hari mempertahankan garis panjang dan ramping dengan elemen tambahan seperti tulle, renda, dan aksen dekoratif. Pada periode ini, Chanel juga memperkenalkan parfum N°5-nya yang menjadi simbol dari kemewahan untuk wanita.

Sketsa “Little Black Dress” oleh Chanel Botol orisinil Chanel N°5 dari tahun 1915
Sketsa “Little Black Dress” dan botol orisinil Chanel N°5 dari tahun 1921

Post-war Fashion and the 2.55 Bag

Chanel menghadapi kesulitan selama Perang Dunia II, menutup salonnya pada tahun 1939 ketika Prancis menyatakan perang terhadap Jerman. Bertahan dari perang di Paris, ia muncul pada tahun 1953 untuk menantang “New Look” Christian Dior pascaperang. Pada tahun 1955, Chanel merilis salah satu aksesori paling ikonis dari rumah modenya, yakni Chanel 2.55, yang nantinya akan berevolusi menjadi salah satu tas legendaris di dunia fashion, The Classic Flap Bag.

BACA JUGA:
Tertarik Jadikan Tas Chanel Investasi? Wajib Baca Ini Dulu!

Tampilan tweed Chanel dengan tas 2.55 Tampilan tweed Chanel dengan tas 2.55

Chanel merombak penampilan klasiknya, menata ulang desain tweed dan memperkenalkan kembali tas, perhiasan, dan sepatu. The Chanel Suit yang menampilkan rok ramping, jaket tanpa kerah, hiasan braid, kancing emas, saku tempel, dan rantai berwarna emas, menjadi simbol status bagi generasi baru.

Chanel after Coco Chanel

Warisan Chanel bertahan setelah kematiannya pada tahun 1971, saat Karl Lagerfeld mengambil alih pada tahun 1983, mempertahankan esensi dari brand ini. Lagerfeld, seperti Chanel saat comeback, menggali arsip untuk mendapatkan inspirasi. Detail khas Chanel, termasuk kain tweed, rantai emas, dan logo “CC” yang ikonik, tetap menjadi bagian integral dari desain Lagerfeld. Meskipun ia menambahkan sentuhannya sendiri dengan mendekonstruksi beberapa tampilan Chanel yang telah disempurnakan, kemampuan Lagerfeld untuk terus mengambil inspirasi dari arsip Chanel menekankan dampak abadi Gabrielle Chanel pada mode wanita abad ke-20.

Karl Lagerfeld di tahun 1983 Karl Lagerfeld di tahun 1983

Share this article